Jenazah Gustiwiw Tiba di Rumah Duka, Sang Ibu Menangis Histeris: Tangis Tak Terbendung Sambut Kepulangan Terakhir
Dunia media sosial Indonesia berduka. Gustiwiw, salah satu kreator konten TikTok yang dikenal dengan kepribadiannya yang ceria, konten jenaka, dan suara lembutnya, telah meninggal dunia secara mendadak. Kabar kepergiannya menyebar luas hanya dalam hitungan jam dan memunculkan gelombang kesedihan dari penggemar, sahabat, dan sesama kreator.
Perempuan bernama lengkap Gusti Ayu Widiantari ini dikenal sebagai sosok yang rendah hati, santun, dan menginspirasi banyak orang dengan kontennya yang menyentuh kehidupan sehari-hari. Kepergiannya pada usia muda sungguh di luar dugaan, terutama karena terjadi begitu tiba-tiba di kamar mandi rumahnya, tanpa riwayat sakit serius sebelumnya.
Saat jenazahnya tiba di rumah duka di kampung halamannya, suasana pun pecah dalam tangis haru.

BAB 2: Kronologi Kedatangan Jenazah ke Rumah Duka
Jenazah Gustiwiw diberangkatkan dari rumah sakit di mana dirinya sempat diperiksa setelah dinyatakan meninggal dunia. Peti jenazah berwarna putih yang membungkus tubuhnya dibawa dengan mobil ambulans, diiringi oleh kerabat dan keluarga dekat.
Ambulans tiba di depan rumah duka sekitar pukul 10 pagi. Sejumlah warga sekitar, tetangga, dan fans yang mengenal Gustiwiw sejak kecil sudah memadati halaman rumah. Begitu pintu ambulans dibuka dan peti diturunkan, suasana berubah drastis. Terdengar isak tangis semakin kencang, dan sorotan mata semua orang tertuju ke satu titik: pintu rumah duka tempat sang ibu berdiri sambil berteriak lirih memanggil nama anaknya.
BAB 3: Ibu Gustiwiw Menangis Histeris
Momen paling memilukan terjadi saat sang ibu menyaksikan langsung jenazah anak semata wayangnya dibawa ke dalam rumah. Perempuan paruh baya itu tak kuasa menahan kesedihannya dan berteriak:
“Wiww… Gusti… anakku… bangun, Nak! Jangan tinggalin ibu…”
Ia sempat terduduk lemas di teras rumah sebelum akhirnya dipapah oleh kerabat dan tetangga. Dalam pelukan kakaknya, ia menangis keras hingga nyaris pingsan. Beberapa ibu-ibu terlihat ikut menangis sambil menyeka air mata mereka, sementara suasana hening menyelimuti lingkungan sekitar.
Peti jenazah diletakkan di ruang tamu yang telah disiapkan dengan tikar, bunga melati, dan foto besar Gustiwiw semasa hidup. Suasana duka begitu kental.
BAB 4: Suasana Rumah Duka – Kesedihan yang Mendalam
Rumah sederhana bercat biru muda itu kini dikelilingi pelayat dari berbagai penjuru. Karangan bunga memenuhi bagian depan rumah dengan ucapan duka dari berbagai kalangan, termasuk sesama TikToker, komunitas digital, dan penggemar dari luar kota.
Beberapa teman dekat Gustiwiw dari Jakarta, Bandung, dan Bali turut hadir dan tak kuasa menahan tangis. Mereka mengenang momen terakhir berinteraksi dengan almarhumah. Salah satu sahabat, Bunga, mengatakan:
“Semalam kami masih chatting. Dia sempat bilang capek, tapi tetap ceria seperti biasa. Gak nyangka besoknya aku dengar kabar ini. Dunia seakan runtuh.”
BAB 5: Sosok Gustiwiw di Mata Keluarga dan Tetangga
Gustiwiw dikenal sebagai pribadi yang ramah dan tidak pernah sombong. Meskipun popularitasnya meningkat pesat di dunia maya, ia tetap tinggal di rumah sederhana bersama ibunya. Ia sering membantu tetangga, memberi hadiah kepada anak-anak kecil di sekitar, dan rajin menyapa orang-orang yang mengenalnya.
Pak Slamet, tetangga depan rumah, menuturkan:
“Anaknya itu kalem, suka senyum, gak neko-neko. Saya tiap hari lihat dia keluar rumah pakai motor, nyapa saya. Sekarang rumah ini jadi sepi.”
BAB 6: Reaksi Warganet dan Fans yang Berdatangan
Kabar meninggalnya Gustiwiw viral di TikTok, Instagram, dan X (Twitter). Ribuan komentar membanjiri unggahan terakhirnya yang diunggah hanya beberapa jam sebelum kepergiannya. Banyak dari mereka mengaku syok, bahkan tidak percaya karena Gustiwiw terlihat sehat dan aktif seperti biasa.
Beberapa penggemar bahkan nekat datang dari luar kota ke rumah duka hanya untuk memberikan penghormatan terakhir. Mereka membawa bunga, surat ucapan duka, dan foto yang dicetak dari momen-momen TikTok Gustiwiw.
Salah satu fans bernama Rani dari Depok menuturkan:
“Dia itu bukan cuma influencer, tapi teman virtual. Kontennya bikin hari-hari saya lebih ringan. Rasanya kehilangan sahabat sendiri.”
BAB 7: Pengaturan Jenazah dan Doa Bersama
Usai diletakkan di ruang tamu, jenazah Gustiwiw dibacakan doa oleh pemuka agama. Suasana haru kembali membuncah saat sang ibu memegang tangan jenazah putrinya, seolah masih berharap putrinya akan membuka mata.
Peti kemudian dibuka sebentar untuk penghormatan terakhir keluarga inti. Tubuh Gustiwiw tampak tenang, seolah sedang tidur. Pihak keluarga terus mengingatkan para pelayat agar tetap sabar dan mendoakan almarhumah dengan tulus.
Malam harinya, tahlilan digelar sederhana. Suara doa dari pengeras suara mengalun pelan, menggambarkan rasa kehilangan yang begitu dalam.
BAB 8: Kenangan Terakhir yang Membekas
Salah satu video terakhir yang diunggah Gustiwiw memperlihatkan dirinya berbicara soal rasa lelah dan ingin istirahat. Banyak yang setelahnya mengaitkan unggahan tersebut sebagai isyarat, meski saat itu tidak disadari.
Sahabatnya, Devi, menceritakan bahwa Gustiwiw sempat ingin vakum dari media sosial. Ia sempat berkata:
“Aku mau istirahat bentar, fokus sama ibu dan diri sendiri.”
Tak ada yang menyangka bahwa istirahat itu akan bersifat selamanya.
BAB 9: Rencana Pemakaman dan Permintaan Terakhir
Menurut informasi dari keluarga, Gustiwiw akan dimakamkan keesokan harinya di TPU desa setempat. Ia akan dimakamkan di samping ayahnya yang telah lebih dulu berpulang beberapa tahun lalu.
Sang ibu juga membocorkan bahwa sebelum meninggal, Gustiwiw sempat menyampaikan pesan:
“Kalau aku gak ada, tolong jaga ibu ya…”
Pesan yang awalnya dianggap biasa kini menjadi wasiat yang menggetarkan hati banyak orang.
BAB 10: Penutup – Kepulangan yang Menggugah Banyak Jiwa
Kedatangan jenazah Gustiwiw ke rumah duka tidak hanya menjadi momen berduka bagi keluarga, tetapi juga menjadi pengingat bagi banyak orang akan pentingnya menghargai waktu, orang terdekat, dan kesehatan jiwa.
Kepergiannya mengajarkan bahwa di balik tawa yang kita lihat di media sosial, bisa saja tersimpan kelelahan dan luka yang tidak pernah diceritakan.
Sang ibu kini tinggal sendiri, kehilangan satu-satunya penopang hidup. Tapi di balik air matanya, ada ribuan tangan yang siap menopang: dari para sahabat, warga, dan penggemar yang pernah merasakan kehangatan konten Gustiwiw.
Selamat jalan, Gustiwiw. Karyamu tak akan pernah dilupakan. Senyummu tetap hidup di hati jutaan orang.